"You can close your eyes to the things you don't want to see, but you can't close your heart to the things you don't want to feel." - Johnny Depp

Rabu, 29 April 2015

Psikoterapi : Person Centered Therapy


Terapi Person Centered Therapy disebut juga client-centered therapy (terapi yang berpusat pada pasien) atau nondirektif. Penggagas terapi ini adalah Carl Ramson Rogers yang diawali pada tahun 1942.  Pendekatan humanistik Rogers terhadap terapi - person centered therapy - membantu pasien untuk lebih menyadari dan menerima dirinya yang sejati dengan menciptakan kondisi-kondisi penerimaan dan penghargaan dalam hubungan terapeutik. Rogers berpendapat bahwa terapis tidak boleh memaksalan tujuan-tujuan atau nilai-nilai yang dimilikinya kepada pasien. Fokus dari terapi adalah pasien. Terapi ini adalah nondirektif, yakni pasien yang mengarahkan jalannya terapi. Terapis memantulkan perasaan-perasaan yang diungkapkan pasien untuk membantunya berhubungan dengan perasaan-perasaan.

Terapi client centered ini membantu pasien untuk lebih menyadari dan menerima dirinya yang sebenarnya dengan menciptakan penerimaan diri yang dapat diwujudkan dalam hubungan terapeutik. Terapis tidak boleh memaksakan kehendak atau tujuan tujuan yang ia miliki terhadap pasien. Terapis memantulkan perasaan yang diungkapkan pasien untuk membantu pasien berhubungan dengan perasaan yang lebih mendalam serta bagian dari dirinya yang tidak akui/diterima masyarakat. Dengan kata lain, terapis menguraikan kata-kata yang diungkapkan pasien tanpa memberi penilaian.

Unsur-Unsur Terapi
  • Terapi person centered therapy difokuskan pada tanggung jawab dan kesanggupan klien untuk menemukan cara-cara menghadapi kenyataan lebih sempurna.
  • Menekankan medan fenomenal klien. Medan fenomenal (fenomenal field) merupakan keseluruhan pengalaman seseorang yang diterimanya, baik yang disadari maupun yang tidak disadari. Klien tidak lagi menolak atau mendistorsi pengalaman-pengalaman sebagaimana adanya.
  • Prinsip-prinsip psikoterapi berdasarkan bahwa hasrat kematangan psikologis manusia itu berakar pada manusia sendiri. Maka psikoterapi itu bersifat konstrukstif dimana dampak psikoterapeutik terjadi karena hubungan terapis dan klien.
  • Terapi ini tidak dilakukan dengan suatu sekumpulan teknik yang khusus. Tetapi pendekatan ini berfokus pada person sehingga terapis dan klien memperlihatkan kemanusiawiannya dan partisipasi dalam pengalaman pertumbuhan.


Teknik Terapi
Pandangan Rogers tentang psikoterapi memberi penekanan yang lebih besar pada teknik-teknik. Kemudian karena pendekatan person centered berkembang, maka terjadi peralihan dari penekanan teknik-teknik terapeutik ke penekanan kepribadian, keyakinan-keyakinan, sikap-sikap terapis, serta pada hubungan terapeutik.
  • Hubungan antara terapis dan pasien sekarang menjadi hal yang sangat penting dalam teknik. Terapis harus membawa ke dalam hubungan tersebut sifat-sifat khas yang berikut.
  • Menerima. Terapis menerima pasien dengan respek tanpa menilai atau mengadilinya entah secara positif atau negatif. Pasien diterima tanpa syarat.
  • Keselarasan. Tidak ada kontradiksi antara apa yang dikatakan terapis dan yang dilakukan terapis
  • Pemahaman. Terapis mampu melihat pasien dalam cara empatik yang akurat. Dia memiliki pemahaman konotatif dan kognitif.
  • Mampu mengkomunikasikan sifat-sifat khas. Terapis mampu mengkomunikasikan penerimaan, keselarasan dan pemahaman kepada pasien sedemikian rupa sehingga membuat perasaan-perasaan terapis jelas kepada pasien.
  • Hubungan yang membawa akibat. Suatu hubungan yang bersifat mendukung, yang aman dan bebas dari ancaman akan muncul dari teknik-teknik di atas.

Konsep Terapi
  • Menekankan pada dorongan dan kemampuan yang terdapat dalam diri individu yang berkembang, untuk hidup sehat dan menyesuaikan diri.
  • Menekankan pada unsur atau aspek emosional dan tidak pada aspek intelektual.
  • Menekankan pada situasi yang langsung dihadapi individu, dan tidak pada masa lampau.
  • Menekankan pada hubungan terapeutik sebagai pengalaman dalam perkembangan individu yang bersangkutan.
  • Konsep dasar pandangan tentang manusia :
  • Pandangan person centered tentang sifat manusia konsep tentang kecenderungan-kecenderungan negatif dasar. Rogers menunjukkan kepercayaan yang mendalam pada manusia. Ia memandang manusia sebagai tersosialisasi dan bergerak ke muka, sebagai berjuang untuk berfungsi penuh, serta sebagai bmemiliki kebaikan yang positif pada intinya yang terdalam. Pendek kata, manusia dipercayai dan karena pada dasarnya kooperatif dan konstruktif, tidak perlu diadakan pengendalian. Maka dengan pandangan ini, terapi person-centered berakar pada kesanggupan seseorang (klien) untuk sadar dan membuat putusan-putusan


Sumber:
Alwilsol. (2008). Psikologi kepribadian. UMM Press. Malang.
Corey, Gerald. (1995). Teori dan praktek konseling dan psikoterapi. Bandung : PT. Eresku.
Gunarsa, S.D. (1996). Konseling dan Psikoterapi. Jakarta : Gunung Mulia



0 who talk about:

Posting Komentar

Labels

1PA03 (10) 2PA05 (4) cinta (2) cowo (3) Favorit (1) Gundar (17) Homemade (1) Kampus (14) kesel (1) Kuliah (15) Resep (1) satnite (1) sendiri (3) Softskill (15) Tugas (15)