"You can close your eyes to the things you don't want to see, but you can't close your heart to the things you don't want to feel." - Johnny Depp

Selasa, 17 Desember 2013

#PTI Kajian Jurnal Faktor IT yang Mempengaruhi Prestasi Akademik

Media dalam prespektif pendidikan merupakan instrumen yang sangat strategis dalam ikut menentukan keberhasilan proses belajar mengajar. Sebab keberadaannya secara langsung dapat memberikan dinamika tersendiri terhadap peserta didik. Salah satu media pembelajaran yang kini sering digunakan oleh pengajar adalah Teknologi Informasi.

Menurut Kwartolo (2010) Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) khususnya komputer dan perangkatnya merupakan salah satu alat (tool) yang dapat digunakan oleh pengajar untuk menciptakan suatu proses pembelajaran yang sesuai dengan standar belajar yang beragam kepada siswa seperti melakukan percobaan, diskusi kelompok, kegiatan memecahkan masalah (problem solving), mencari informasi di media massa, mencari informasi dari nara sumber, mencari informasi di internet, menulis laporan, membuat cerita, menulis artikel, berkunjung dan belajar di suatu objek di luar kelas. Internet, e-learning, e-mail, laboratorium bahasa, presentasi PowerPoint, CD pembelajaran merupakan media berbasis komputer yang dimanfaatkan untuk kepentingan meningkatkan kualitas pembelajaran.

Proses belajar mengajar akan berjalan efektif dan efisien bila didukung dengan tersedianya media yang menunjang. Penyediaan media serta metodologi pendidikan yang dinamis, kondusif serta dialogis sangat diperlukan bagi pengembangan potensi peserta didik, secara optimal. Hal ini disebabkan karena potensi peserta didik akan lebih terangsang bila dibantu dengan sejumlah media atau sarana dan prasarana yang mendukung proses interaksi yang sedang dilaksanakan. 

Menurut Syarif (2010) penyelenggaraan pendidikan di sekolah dilakukan melalui proses belajar mengajar. Pada pelaksanaannya tidak selalu berjalan dengan baik, karena sering terdapat hambatan. Hambatan itu akan dapat diatasi apabila proses belajar mengajar dilakukan dengan disiplin. Proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah mengacu pada kurikulum yang telah dirumuskan oleh semua pihak yang kompeten. Kurikulum memuat sejumlah standar kompetensi yang wajib dipenuhi dan menjadi indikator prestasi belajar siswa. Prestasi belajar siswa diukur sejauh mana konsep atau kompetensi yang menjadi tujuan pembelajaran (instructional objective) atau tujuan perilaku (behavioral objective) mampu dikuasai siswa pada akhir jangka waktu pengajaran. Prestasi belajar adalah suatu usaha atau kegiatan anak untuk menguasai bahan-bahan pelajaran yang diberikan guru di sekolah. Prestasi belajar adalah istilah yang telah dicapai individu sebagai usaha yang dialami secara langsung.

Peserta didik dalam belajar tidak sekedar meniru dan membentuk bayangan dari apa yang diamati atau diajarkan Pengajar, tetapi secara aktif ia menyeleksi, menyaring, memberi arti, dan menguji kebenaran atas informasi yang diterimanya. Pengetahuan yang dikonstruksi peserta didik merupakan hasil interpretasi yang bersangkutan terhadap peristiwa atau informasi yang diterimanya. Para pendukung konsktruktisme berpendapat bahwa pengertian yang dibangun setiap individu peserta didik dapat berbeda dari apa yang diajarkan Pengajar (Yazdi : 2012)

Faktor teknologi dalam pendidikan bukanlah satu-satunya jalan untuk meningkatkan mutu pendidikan, sebagai contoh banyak anak-anak yang berada di sekolah-sekolah miskin dan terpencil ternyata berkat kekuatan tekad, kesadaran dan keinginan yang kuat ternyata memiliki mutu dan kualitas pendidikan yang lebih baik dibandingkan sekolah yang mampu menerapakan ICT (information comunication and technology) atau TIK di sekolahnya. Perlu digaris bawahi, adalah sebuah kesalahan besar apabila dalam sebuah lembaga sekolah memfokuskan pengadaan TIK melebihi cara meningkatkan mutu manusianya sebagai pengguna teknologi itu sendiri untuk diterapkan di lembaga pendidikan tersebut. Karena esensi peningkatan mutu pendidikan bukan terletak pada kecanggihan teknologinya tapi kecanggihan pendidik dan peserta didiknya dalam melaksanakan proses pendidikannya. 

Penggunaan teknologi tidak dapat meningkatkan mutu pendidikan, namun dapat membantu meningkatkan mutu pendidikan. Maka diharpakan dengan adanya teknologi (mis: e-learning) sebagai salah satu media pendidikan jarak jauh akan menjadi solusi untuk meningkatkan mutu pendidikan, bukan menjadi faktor penghambat dan jurang pemisah pemerataan mutu pendidikan tersebut, namun dapat dimanfaatkan sebagai pemerataan pendidikan, menigkatkan prestasi belajar, mengatasi kekurangan tenaga pendidikan dan meningkatkan efisiensi pembelajaran.



Referensi Jurnal (yang dikaji)

Kwartolo, Yuli. Juni 2009. TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN. Penabur. No. 14

Syarif, Izuddin. Juni 2012. PENGARUH MODEL BLENDED LEARNING TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK. Balangan. Volume 2, No. 2.

Yazdi, Mohammad. Maret 2012. E-LEARNING SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI. Universitas Tadolako. Volume 2, No. 1.

Labels

1PA03 (10) 2PA05 (4) cinta (2) cowo (3) Favorit (1) Gundar (17) Homemade (1) Kampus (14) kesel (1) Kuliah (15) Resep (1) satnite (1) sendiri (3) Softskill (15) Tugas (15)